Aku di Kolong, Kau di Mana?

di kolong meja ada aku
di mana kamu?
dari kolong meja aku meng-kita-kan akukamu (tentu saja bercinta) di semak di balik pohon besar di belakang rumah kita di bawah langit biru.
kita, yang aku-kamu tadi,
tertawa dan tak percaya
hari esok itu ada.
kini di mana kamu?

sejak aku di kolong meja
dan sejak kamu di mana?
aku hanya di kolong meja–kerna hanya di sini kau seolah-olah ada. masih ada.
aku suka di sini, Sayang.
musiknya sedikit berisik, memang. Tapi aku hanya memutar lagu-lagu yang kita–pernah–suka:
radiohead, mars volta, bob dylan. masa kau terganggu?

aku masih di kolong meja,
Sayang. semakin hari semakin tak ada yang berani menggangguku.
semakin hari aku semakin bebas meng-kita: syukurlah aku sudah bisa menutup mulutmu yang selalu ngelantur setiap kita selesai bercinta di semak itu. hari esok itu ada, Sayang, kau sedang berdiri di atasnya
ah, kau kumat lagi.
diam!
sudah kubilang aku tak suka puisi.

2017

Namaku Sepi

namaku sepi:
tapi tetap kujalani
tapi tempatku bukan di sini

di sini orang-orang memanggilku
cerdas kadang aku dipanggil
keras kadang ramah kadang
baik hati bijak takut atau
apa saja yang mereka anggap pas

namaku sepi:
di sini aku hanya menjalani
dan.aku.ingin.pulang

sebab hanya ibu
yang sanggup memeluk
namaku dengan benar.

2017