Tuhan, Boleh Kenalan?

pernah ada lomba
menulis surat
kepada Tuhan,
pesertanya bejibun.
kata-kata paling indah dituliskan
jutaan surat dilangitkan
jutaan pinta disodorkan
semua dibacaNya
: tapi tak ada yang dibalas, kecuali sepucuk surat lusuh,
isinya sederhana,
seperti judul puisi di atas.
Dia tersenyum membacanya
“boleh,” balas-Nya

2017

Hujan Gerimis di Pasar Nyamplungan

mendung datang bergaun anggun.
Rintik turun di punggung truk
sedang parkir di bahu jalan.
Kehidupan tiba-tiba berlari
begitu cepat. Para pekerja
ngebut bekerja, para penziarah
ngebut berziarah meninggalkan
pedagang
-pedagang buah yang mulai murung.

Tidak jauh dari sana,
di depan sebuah toko kitab,
seorang gadis
berkerudung gelap ragu-ragu
hendak melangkah, pandangnya
kosong menatap jalan mulai basah.
mendung datang bergaun anggun.
Menyihir mereka untuk buru-buru
dan murung, dan ragu-ragu
di waktu yang hampir satu.

(2016)