Balada Bujang Rantau

Sorang bujang hidup di tanah orang
Sepi nyeri disimpannya dalam gelap
Lemari hati hanya ia tanami bibit rindu
~ berbuah tubuh kering tanpa biji

Sorang bujang mati di tanah orang
Nisan kering dari tangis ratap
Burung gereja habisi mimpinya satu satu
~ mencret di tidurnya tak permisi

Berat nian jadi perantau:
di kampung dianggap kacang lupa kulit,
di rantau jadi perindu yang sakit;
Hidup dipasung, mati ditikam
~ oleh duri-duri rindu