Menara di hatiku
berdiri berkat juta tatapmu:
Sehari. Senja demi senja
Seminggu. Senin sampai Minggu
Sebulan. Purnama demi purnama
Selamanya. Awal sampai akhir
Tatapanmu membangunnya
sedemikian tinggi
bahkan keabadian kecut ‘tuk memanjatnya
Menaraku terus meninggi
kian kokoh berkat ciuman-ciumanmu