Tuan Rumah

Subuh sampai sore silahkan datang
Ba’da maghrib pintunya tutup
tapi tak soal hendak mengetuk,
tuan kan celinguk dari jendela
pasti membuka, “monggo masuk,” jika ia suka

Tamu-tamu berkunjung
ada diundang, ada tiba-tiba saja datang
ada sopan, ada kurangajar
ada manis, ada pahit
“tak mengapa,” ucap tuan.
Rumah baginya adalah pemberhentian bagi siapa saja
ada yang berlama-lama, ada yang sejenak
ada yang betah, ada yang jengah

Tuan rumah catat rapi kesan tamu
yang datang dengan baik, tinggal dengan baik, pergi dengan baik diabadikannya dalam kenangan yang baik.
yang tak baik pun disimpannya dengan baik
sebab bisa mengenang juga sudah baik
“Bagaimana kau tega menyesali sebuah kebaikan?” tanya tuan di sebuah jamuan makan di rumahnya

Tamu boleh datang boleh pergi
tuan tetap begini,
hatinya tamu

Surabaya, 2013

Misteri

Rawatlah misterimu, perempuanKu
hingga tersungkur aku mengejar, di balik diam, mengharapMu

Karna

karena

Karna

karena

Penasaran yang mati akan melahirkan kebosanan yang merengek
menjilat puting-puting perubahan — sampai habis susunya

H
a
n
y
a
   T
     e
       n
          t
            a
               n
                  g
     K
     a
     u,
PerempuanKu.

Buatlah tetap seperti itu,
misterimu.