Suara Ote-ote, Suara Tuhan

Ote-ote berbaris rapi
satu racikan satu komando
Tangan mengepal ke udara
“Mana dimana suara temanku?”
Di lain lingkaran, terdengar ote-ote betina bernyanyi
“Bunda relakan tepung juang kami, ‘tuk membebaskan lapar dari perut para kuli”

Kaum ote-ote di seluruh dunia, bersatulah!
Jangan terima dilecehkan
kenapa kalah oleh bensin dan solar?
Kalau mereka punya Harga Eceran Tertinggi, kita harus punya!

Teman-temanku, ote-ote di seluruh dunia
Tetaplah tabah, berjuang pantang menyerah
Jangan harapkan tanah yang dijanjikan, kita adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Hari ini,
Demi jutaan perut kuli langganan kita di setiap subuh
Demi jutaan perut mahasiswa perantau kelaparan
Berjuanglah!
Jangan mau harga kita dinaikkan seenaknya, bagaimana nasibnya perut dan dompet para pelanggan?

Buka lagi manifesto ote-ote,
Iqra’ bacalah!
Kita ada, untuk melayani.
Karena sesungguhnya, ote-ote terbaik adalah ote-ote yang berguna untuk hidup pelanggannya — dan murah.

Kiri-kanan
Atas-bawah
Ote-ote buta arah, kami menerima saja.