Berdiri bagai bangkai, kipas angin murah tak bergerak
berhembus nada punk gila, semangat sisa pil G warna-warni
perkenalan dengan melek buruh di pagi buta
kelas-kelas hidup yang baru ku temui
depresi akan setiap karbondioksida yang aku hasilkan
hidup omong kosong penuh kebohongan
tak sulit melupakan, cukup dengan beberapa tenggak
sakit minta ampun saat mencoba hilang
terasing dari hidup orang-orang asing, tertekan dlm lingkungan penuh tekanan.
Buku-buku kapital serta agama samawi yang ingin ku sobek-sobek
pintu berderit yang bosan ku banting
makian-makian yang jadi ciri.
Sejenak aku ingin istirahat Tuhan
tak lagi memaki berita pagi
tak lagi membenci para banci
tak lagi mengunci pintu menutup diri.
Rayuan-rayuan menarik merayu untuk hidup tanpa agama
kebebasan semu namun lantang ala Lennon
terjebak jaring laba namun aku tak ingin lepas
aku mampu aku tau
Tapi ku butuh istirahat
tak lagi menjambak rambut utk memancing otak
Mengapa kau ciptakan aku Tuhan?
Senyum dan wejangan wanita paruh baya di seberang sana, hanya menambah kesedihan penyesalan.
Lebih menarik melihat janggut tebal Marx
daripada angka-angka bangsat dan birokrasi keparat
semua ini buang-buang waktu
tak kan terpakai!
Bukan dunia yang pantas untuk manusia tolol penuh pemikiran tolol